Tantrum adalah bagian alami dari tumbuh kembang anak, terutama usia 1–5 tahun. Namun, menghadapi anak yang menangis keras, berguling, atau berteriak tentu bisa membuat orang tua ikut stres.
Pertanyaannya: Bagaimana menenangkan anak tantrum tanpa ikut emosi?
🧠 Mengapa Anak Tantrum?
Tantrum terjadi karena anak:
- Belum mampu mengekspresikan perasaan dengan kata-kata
- Merasa frustrasi, lelah, lapar, atau kewalahan
- Ingin sesuatu tapi belum mengerti konsep “menunggu” atau “tidak boleh”
Tantrum bukan tanda anak nakal. Ini fase belajar mengatur emosi.
✅ Cara Bijak Menghadapi Tantrum
1. Tetap Tenang, Jangan Balas Teriakan
Anak belum bisa mengatur emosi. Tapi orang tua bisa.
Jika orang tua ikut marah, konflik akan membesar.
Ambil napas dalam, dan tahan reaksi spontan.
2. Beri Ruang Tapi Tetap Hadir
Kalau tantrum terjadi di rumah:
- Biarkan anak menenangkan diri di tempat aman
- Tapi tetap dekat dan awasi (jangan tinggalkan sepenuhnya)
“Ibu di sini ya, tunggu kamu siap bicara.”
3. Validasi Emosi Anak
Daripada berkata “Udah, diam!” cobalah:
“Kamu marah ya karena mainannya rusak? Ibu ngerti kok.”
“Kesal ya karena nggak boleh beli itu?”
Validasi bukan berarti membenarkan perilakunya, tapi mengakui perasaannya.
4. Alihkan dengan Lembut (Jika Mungkin)
Kadang anak lebih mudah dialihkan. Contoh:
- “Yuk kita gambar dulu, nanti kita omongin lagi.”
- “Mau peluk dulu atau duduk di pangkuan Ibu?”
Gunakan pendekatan sesuai usia dan karakter anak.
5. Peluk Jika Anak Mengizinkan
Sentuhan penuh kasih bisa menenangkan. Tapi jangan dipaksakan jika anak sedang sangat marah dan menolak.
6. Hindari Memarahi atau Mengancam
Kata-kata seperti:
- “Diam nggak?!”
- “Malu dong, diliatin orang!”
hanya akan membuat anak merasa disalahkan dan malu, bukan belajar.
7. Setelah Reda, Ajak Anak Bicara
Saat suasana tenang:
- Bahas perasaannya
- Beri batasan yang jelas
- Ajak diskusi solusi (“Kalau kamu marah, kamu bisa bilang ke Ibu ya, bukan melempar.”)
❗ Hindari:
- Menyerah demi menghentikan tangis (contoh: langsung belikan mainan)
- Memarahi atau mempermalukan anak di depan umum
- Mengabaikan sepenuhnya
💡 Tips Bonus:
- Pastikan anak cukup tidur, makan teratur, dan tidak overstimulated
- Ajari anak mengenal emosi lewat buku atau permainan
- Jadilah contoh cara menenangkan diri (misalnya: tarik napas saat marah)
✨ Penutup
Tantrum adalah sinyal bahwa anak butuh bantuan mengelola perasaannya, bukan untuk dimusuhi.
Dengan respon tenang, empati, dan konsisten, anak akan belajar cara mengatasi emosinya sendiri seiring waktu.
Anak yang dimengerti, akan lebih mudah mendengarkan.