Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalami stres dan kecemasan. Sayangnya, anak belum selalu mampu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk peka terhadap tanda-tandanya.
🌩 Apa Penyebab Anak Mengalami Stres?
Beberapa pemicu umum:
- Perubahan besar (pindah rumah/sekolah)
- Tekanan akademis atau les berlebihan
- Masalah pertemanan atau bullying
- Konflik dalam keluarga
- Terlalu banyak screen time
- Paparan berita atau cerita menakutkan
⚠️ Gejala Stres dan Kecemasan pada Anak
1. Perubahan Perilaku
- Menjadi lebih mudah marah atau menangis
- Menarik diri dari teman atau keluarga
- Menghindari aktivitas yang biasa disukai
2. Keluhan Fisik Tanpa Penyebab Medis
- Sakit perut atau sakit kepala yang berulang
- Sering merasa mual, lemas, atau kelelahan
3. Gangguan Tidur
- Sulit tidur, sering mimpi buruk
- Tidur terlalu lama atau tidak nyenyak
4. Perubahan Pola Makan
- Kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan
5. Kesulitan Konsentrasi
- Tampak bingung, mudah lupa, atau tidak fokus saat belajar
6. Regresi (Kemunduran Perilaku)
- Kembali ngompol, minta ditemani tidur, atau menunjukkan ketergantungan berlebihan
✅ Cara Orang Tua Membantu Anak yang Stres
1. Ciptakan Ruang Aman untuk Bicara
Biarkan anak bercerita tanpa dihakimi. Dengarkan dengan empati, bukan hanya memberi nasihat.
2. Bangun Rutinitas yang Stabil
Jadwal yang teratur memberi rasa aman dan mengurangi ketidakpastian.
3. Batasi Paparan Berita Negatif
Anak bisa menyerap ketakutan dari berita atau cerita dewasa.
4. Ajak Anak Ekspresikan Emosi
Lewat menggambar, bermain, atau menulis cerita.
5. Latih Teknik Relaksasi
Contoh: menarik napas dalam, menghitung sambil bernapas, atau aktivitas fisik ringan.
🚨 Kapan Perlu Bantuan Profesional?
Segera konsultasikan ke psikolog anak jika:
- Gejala berlangsung lebih dari 2 minggu
- Anak mengalami penurunan fungsi (tidak mau sekolah, tidak mau makan, dll)
- Ada tanda keinginan menyakiti diri atau ketakutan berlebihan
✨ Penutup
Anak yang stres bukan berarti lemah. Justru, dengan pendampingan yang hangat, mereka akan belajar memahami dan mengelola emosinya dengan lebih sehat.
“Bukan tugas anak untuk selalu ceria. Tapi tugas orang dewasa untuk jadi tempat aman mereka kembali.”