Pertanyaan “Apakah susu wajib untuk anak?” sering muncul di kalangan orang tua — dan berikut adalah jawaban berdasarkan pandangan dokter anak dan rekomendasi kesehatan seperti IDAI dan WHO:
🥛 Apakah Susu Wajib untuk Anak?
❌ Tidak, susu bukan kebutuhan yang wajib — asal asupan gizi anak sudah lengkap dari makanan sehari-hari.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), susu adalah salah satu sumber gizi, bukan satu-satunya. Anak tidak harus minum susu jika sudah mendapat:
- Protein
- Kalsium
- Vitamin D
- Lemak baik
…dari makanan lain yang seimbang.
🧠 Penjelasan Medis dari Dokter Anak:
✅ Susu bisa membantu, tapi bukan keharusan.
- Susu berguna sebagai pelengkap, bukan pengganti makanan utama.
- Jika anak makan daging, telur, ikan, tempe, tahu, sayuran hijau, dan buah secara rutin → tidak wajib minum susu.
📌 Kapan Susu Diperlukan?
Susu bisa direkomendasikan jika:
- Anak sulit makan atau picky eater
- Anak butuh tambahan kalori
- Pertumbuhan anak di bawah garis normal (underweight)
- Anak butuh asupan kalsium tambahan
- Kondisi medis tertentu (misalnya gagal tumbuh atau alergi makanan)
Dalam kasus seperti ini, dokter bisa merekomendasikan susu pertumbuhan, susu tinggi kalori, atau bahkan susu khusus medis.
⚠️ Perhatian: Tidak Semua Anak Butuh Susu Sapi
- Anak dengan alergi protein susu sapi sebaiknya tidak diberikan susu sapi biasa.
- Bisa diganti dengan: susu kedelai, susu almond fortifikasi, atau susu hipoalergenik (atas saran dokter).
🥦 Sumber Gizi Pengganti Susu
Nutrisi dari Susu | Alternatif Makanan Sehari-hari |
---|---|
Kalsium | Bayam, brokoli, tahu, tempe, ikan teri, sarden |
Protein | Daging, ayam, ikan, telur, tempe, kacang |
Vitamin D | Telur, ikan, minyak ikan, sinar matahari pagi |
Lemak baik | Alpukat, telur, minyak kelapa, santan |
✅ Kesimpulan
- Susu tidak wajib, asalkan anak makan dengan pola gizi seimbang.
- Susu hanya salah satu dari banyak sumber nutrisi, bukan satu-satunya jalan agar anak sehat.
- Prioritaskan makanan alami, beragam, dan bergizi lengkap setiap hari.